Kamis, 25 Juli 2013

Where Do We Go Now?

Apa yang dapat dilakukan oleh seorang perempuan yang sedang berduka? Tampaknya, mereka dapat melakukan apapun. Itulah yang ingin diceritakan oleh film Where Do We Go Now?. Film ini berseting di salah satu desa terpencil di Lebanon saat konflik antara umat Islam dan Kristen sedang meruncing. Sekelompok perempuan yang sudah lelah karena terus-menerus berkabung atas kematian kerabat laki-laki mereka melakukan segala usaha untuk mencegah agar pertumpahan darah tidak sampai terjadi di desa mereka. Setiap orang berusaha agar semua berita dan kejadian yang dapat memicu pertikaian tidak terjadi. Mereka membakar koran, menyabotase tayangan televisi, dan menyembunyikan senjata yang ada di rumah mereka.



Senin, 15 Juli 2013

Jesus Henry Christ: (Lagi) Film tentang Kekacauan dalam Keluarga

Jesus Henry Christ bukan film pertama yang saya tonton yang bercerita tentang kekacauan dalam sebuah keluarga yang diakibatkan oleh satu masalah: donor sperma! Film lainnya yang cukup menyita perhatian publik dan bahkan mendapat award di beberapa festival film adalah The Kids are Allright.

 Jesus Henry Christ bercerita tentang seorang anak bernama Henry James Herman, seorang anak jenius yang mampu mengingat semua hal yang ia pernah lihat sejak ia lahir. Ibu Henry, Patricia, adalah seorang feminis gagal yang bekerja di kafetaria. Ia mendapatkan Henry melalui donor sperma. Saat berumur 10 tahun, Henry, yang karena kejeniusannya, penasaran tentang keberadaan ayahnya. Dari kakeknya, Stan, Henry mendapat informasi bahwa ia memiliki kakak perempuan tiri, yang se-sumber sperma dengannya.

Kamis, 11 Juli 2013

Film Jepang Super-kocak

Ada yang pernah dengar judul film ini enggak sih? Mungkin penggemar film Jepang udah tau ya. Judulnya: 700 Days of Battle: Us vs. The Police. Kalau kebanyakan film Jepang genrenya adalah horor, atau porno sekalian, film ini justru luar biasa mengocok perut.