Selasa, 17 Februari 2015

3 Days to Kill: Just Another Killing Movie

Sebagai penggemar Kevin Costner, mungkin penilaian saya tentang fil 3 Days to Kill, cenderung subjektif. Yah, namanya penggemar....

Harus diaku 3 Days to Kill adalah film action standar Hollywood: banyak adegan pertempuran ala cowboys dan tokoh protagonis selalu selamat. Mungkin yang kurang hanyalah tidak ada perempuan cantik yang harus diselamatkan atau dikorbankan.



Alih-alih memakai jurus standar: menyelamatkan gadis cantik, film besutan McG ini justru menempatkan hidup Ethan Renner (Costner) dalam kondisi kesehatan yang kritis. Ia menderita kanker otak yang memberinya waktu hidup hanya beberapa bulan lagi. Di tengah misi yang gagal, ia harus mundur dari pekerjaannya sebagai agen CIA dan kembali ke keluarga yang sudah ditinggalkannya selama beberapa tahun di Paris.

Kembali kepada keluarga yang sudah tak mengharapkannya, Christine (Connie Nielsen) memberinya kesempatan untuk bertemu puteri mereka Zooey (Hailee Steinfeld). Hubungan ayah-anak yang sudah berantakan, perlahan mulai dirajut kembali. Kisah ayah-anak ini banyak memberikan kontribusi positif terhadap film ini. Kecanggungan Ethan dan kecuekan puterinya, menghasilkan satu rajutan cerita yang justru lebih menarik daripada cerita utamanya.

Selain cerita Ethan dan puterinya, kisah lain yang mencuri perhatian adalah cerita tentang Jules dan keluarganya yang menempati apartemen Ethan di Paris. Pria kulit hitam dan keluarganya itu menyambut kedatangan Ethan yang akhirnya kembali ke apartemen tersebut. Di sisi lain, Ethan yang merasa apartemennya dibajak dengan dinginnya memperlakukan mereka. Sampai akhirnya, Ethan menyaksikan kelahiran cucu Jules, sementara Ethan sendiri tak melihat kelahiran puterinya karena ia sedang bertugas di Afrika.

Kisah utama film ini, yang tertera dalam judul film: 3 Days to Kill adalah waktu yang diberikan kepada Ethan untuk menemukan dan membunuh The Wolf (Richard Sammel) seorang pedagang senjata ilegal (termasuk bom atom). Jika dalan 3 hari ia berhasil menyelesaikan misi tersebut, Vivi (Amber Heard), seorang eksekutor elit CIA, berjanji akan memberikan paket obat eksperimental yang dapat menyelamatkan nyawa Ethan. Maka, perburuan pun dimulai. Di sela-sela usaha Ethan untuk memperbaiki kembali hubungannya dengan puteri dan isterinya, sakit yang ia derita, Ethan berusaha untuk menyelesaikan misi tersebut, dan pelurupun berdesingan.

Walau saya tetap tak bisa memberikan kredit yang terlalu besar terhadap film produksi 2014 ini, tapi sepertinya saya akan mempertahankan 3 Days to Kill di hardisk eksternal saya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar