Film Jepang Super-kocak

Ada yang pernah dengar judul film ini enggak sih? Mungkin penggemar film Jepang udah tau ya. Judulnya: 700 Days of Battle: Us vs. The Police. Kalau kebanyakan film Jepang genrenya adalah horor, atau porno sekalian, film ini justru luar biasa mengocok perut.

Cerita dalam film ini sebenarnya sangat sederhana. Setingnya adalah pada 1979, sekelompok anak sekolah menengah berandalan merasa kesal karena salah seorang anggota geng mereka, Saijo,  ditangkap oleh seorang polisi lokal bernama Chuzaisan karena dianggap melanggar aturan kecepatan berkendaraan. Tak terima diperlakukan sewenang-wenang oleh si polisi, geng yang dipimpin oleh  Mamachari itupun melakukan aksi balas dendam.

Aksi pembalasan mereka inilah yang mengocok perut. Pertama, mereka mencoba mengibuli si polisi dengan menggunakan sepeda. Walaupun sepeda tidak termasuk kendaraan bermotor, tapi polisi tersebut tetap saja menangkap anak-anak tersebut. Kegagalan pertama tak membuat mereka jera. Skor kalah-menang antara si polisi dan anak-anak sekolah tersebut terus berlanjut.  Sampai akhirnya genk tersebut harus melakukan satu misi yang sangat beresiko dan melawan hukum. 

Film ini adalah keluaran 2008 dan berdurasi 110 menit. Walau berseting 1979 di sebuah kota kecil, film  tersebut tidak terasa jadul. Genre komedi tidak membuat film yang disutradarai oleh Ranpei Tsukamoto tersebut kehilangan pesan moral. Walau bercerita tentang anak geng, tidak ada tindakan kekerasan yang dilakukan oleh anak-anak tersebut. Pertarungan di antara mereka lebih kepada adu strategi. Selain itu, kisah persahabatan antara para anggota geng dengan latar belakang keluarga yang juga semakin mengocok perut, tak bisa tidak meninggalkan rasa haru. Bagaimana tidak, walau masing-masing mereka merasa takut, tapi di setiap aksi, semuanya turut mengambil bagian. Sementara sikap Chuzaisan, si polisi desa, yang sangat patuh pada hukum, harusnya bisa menjadi pelajaran buat para penegak hukum yang selalu setia menjalankan tugas mereka.